Kekasihku
Akan kubisikkan padamu seuntai kata
Apa yang benar-benar membuatku bahagia
Jiwaku selalu gelisah oleh seribu
pertanyaan:
Jadikah kepapaanku bila tanganku terus
saja memberi?
Jadikah kemalanganku bila hatiku tak
henti mengasihi?
Akankah hasratku kering bila sumberku
terus saja di timba para musafir?
Akankah aku terpenjara dalam gulita bila
cahaya yang meliputiku menjadi suluh
bagi para pejalan yang tersesat?
Apa yang hilang dari diriku bila aku
lebih banyak mendengar dan berhenti bicara?
Apakah kelaparanku bila sisa bekalku
dicuri oleh gembel-gembel di pinggir jalan?
Sedang bahaya apa yang akan menimpaku
bila hatiku senantiasa tenteram?
Sedang kematian apa yang aku pedihkan
bila aku tak pernah merasa kehilangan?
Duhai kekasihku
Dalam perjalananku kutemukan jawaban ini:
Bahwa sungai tak pernah mendendam laut
Sedang laut tak pernah mendendam mentari
Karena mereka mengerti darimana mereka
datang
Dan kemana mereka akan pergi
Kebahagiaan adalah sungai yang bertemu
lautnya
Seperti juga kemudian kupahami
Kemana seharusnya air mataku bergulir
Selain keharibaan para pecinta sesama
Kemana seharusnya senyumku terkembang
Selain ke dalam hati para kekasih Allah.
Tinggalkan Balasan